“Gratitude is the secret to life. The greatest thing
is to give thanks for everything. He who has learned this has penetrated the
whole mystery of life – giving thanks for everything”
("Perasaan syukur adalah kunci rahasia kehidupan.
Hal paling agung adalah berterima kasih untuk segala hal. Barang siapa yang
telah mempelajari hal ini berarti telah menembus dan menguak semua misteri
kehidupan – berterima kasih untuk segala hal.”)
- Albert Schweitzer -
Gratitude atau syukur adalah salah satu dari
Akhir minggu lalu saat menyampaikan pentingnya syukur sebagai salah satu komponen meraih keberhasilan hidup yang hakiki, saya mendapat banyak pertanyaan dari para peserta yang ingin lebih memahami makna dan manfaat (perasaan) syukur dalam kehidupan baik di aspek mental, emosi, maupun spiritual. Penjelasan dalam artikel ini sebagian merupakan jawaban atas pertanyaan peserta pelatihan Quantum Life Transformation dan juga update pengetahuan berdasar riset literatur yang saya lakukan.
Apa sih sebenarnya syukur ?
Syukur memiliki dua makna: makna harafiah dan makna
transenden. Secara harafiah, syukur adalah perasaan yang muncul dalam hubungan
interpersonal saat seseorang menerima sesuatu yang (dipandang) berharga dari
orang lain. Dalam hal ini syukur membantu jalinan keakraban dan memperkuat
relasi antarindividu. Perasaan syukur berasal dari dua tahap pemrosesan
informasi: (1) penerimaan atas kebaikan, kemudahan, rejeki, keberlimpahan, atau
hal-hal yang baik dalam hidup seseorang, dan (2) pengakuan bahwa sumber
kebaikan ini sebagian terletak di luar diri kita.
Makna syukur yang kedua bersifat abadi, spiritual, dan transenden. Ilmu filsafat dan teologi memandang syukur sebagai suatu bentuk hubungan yang intim antara manusia dan Sang Pencipta. Penjelasan makna syukur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sejalan dengan dua makna di atas:
Makna syukur yang kedua bersifat abadi, spiritual, dan transenden. Ilmu filsafat dan teologi memandang syukur sebagai suatu bentuk hubungan yang intim antara manusia dan Sang Pencipta. Penjelasan makna syukur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sejalan dengan dua makna di atas:
•syukur = rasa terima kasih kepada Tuhan
•bersyukur = berterima kasih
•mensyukuri = berterima kasih kepada Tuhan karena sesuatu hal
Dari definisi di atas tampak jelas bahwa syukur merupakan suatu bentuk
komunikasi atau ungkapan hati kita, ungkapan rasa terima kasih yang tulus
kepada Sang Pencipta, atas nikmat, berkah, rejeki, atau impian yang akan kita
dapatkan.
Kitab suci juga mengingatkan kita betapa pentingnya perasaan syukur:
Dan (ingatlah) di waktu Tuhan kalian memperingatkan. Jika kalian
bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat-Ku kepada kalian; dan jika kalian
mengingkarinya, maka azab-Ku amat berat sekali. ~QS Ibrahim 7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. ~Filipi 4:6
Kualitas spiritual dari syukur yang berlaku dalam berbagai tradisi agama dengan sangat apik dijelaskan oleh Streng (1989) dalam kalimat, “ ………dalam sikap ini orang menyadari bahwa mereka saling terhubung satu dengan yang lain melalui cara yang ajaib dan penuh misteri yang tidak sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan fisik, tetapi merupakan bagian dari konteks yang lebih luas atau transenden.”
Syukur selain berhubungan dengan spiritualitas ternyata juga telah
diteliti secara ilmiah oleh Emmons dan McCullough (2003). Peneliti ini meminta
subjek penelitian untuk membuat jurnal syukur, rutin mencatat hal-hal yang
mereka syukuri, dan setelah beberapa saat didapatkan hasil sebagai berikut:
1.subjek merasa lebih tenang, nyaman, optimis, dan lebih sedikit gejala sakit fisik.
2.subjek merasa lebih semangat, waspada, antusias, yakin, fokus,
dan lebih berenergi.
3.subjek lebih mampu memberikan dukungan emosi dan memecahkan masalah orang lain yang membutuhkan bantuan mereka.
3.subjek lebih mampu memberikan dukungan emosi dan memecahkan masalah orang lain yang membutuhkan bantuan mereka.
4.subjek tidur lebih lama dengan kualitas tidur yang lebih baik.
Dalam pelatihan Quantum Life Transformation saya menyarankan
peserta untuk rutin mengisi Rekening Syukur. Hal ini sangat penting dilakukan
karena tiga alasan berikut.
Pertama, saat kita merasakan perasaan syukur, berterima kasih, dan menghargai maka kita juga secara otomatis akan merasa lebih berharga, mencintai, bahagia, dan antusias.
Kedua, menurut riset David R. Hawkins yang berjudul Qualitative and Quantitative Analysis And Calibration Of The Level Of Human Consciousness, saat kita merasakan berbagai emosi positif di atas maka level energi psikis kita naik sangat tinggi.
Ketiga, hal positif yang kita tulis dan emosi positif yang kita rasakan sebelum tidur akan diproses di fase mimpi yang disebut precognitive dream dan akan terintegrasi ke pikiran bawah sadar kita. Hal ini tentunya sangat baik bagi untuk perkembangan dan kemajuan hidup kita.
Hasil riset juga menunjukkan bahwa orang yang secara rutin merasakan dan mempraktikkan perasaan syukur tampak lebih bahagia, nyaman untuk diajak berkomunikasi, dan memberikan pengaruh positif pada lingkungannya. Orang yang penuh syukur dipandang sebagai orang yang lebih suka membantu sesama, lebih ceria dan bersahabat, lebih optimis, dan lebih bisa dipercaya (McCullough, 2002).
Peran perasaan syukur sebagai salah satu komponen dalam mencapai sukses sungguh sangat penting namun sayangnya jarang mendapat perhatian. Sarah Breathnach dalam bukunya Simple Abundance Journal of Gratitude mengatakan bahwa apapun yang anda cari – ketenangan pikiran, kemakmuran / kekayaan, kesehatan, cinta – semuanya bisa anda dapatkan hanya jika anda bersedia menerimanya dengan hati yang terbuka dan dipenuhi rasa syukur. Sedangkan Richelieu (1996) menyatakan bahwa syukur adalah salah satu instrumen kesadaran yang paling dahsyat, bersifat menyembuhkan, dinamis, dan penting untuk menunjukkan pengalaman hidup yang diinginkan.
Untuk bisa merasakan pengaruh positifnya untuk kehidupan maka anda perlu melatih diri untuk secara konsisten melakukan perenungan, menulis, dan merasakan syukur. Bila hanya dilakukan atau dialami sesekali efeknya tidak signifikan.
Nah, pembaca, setelah mendapat penjelasan sejauh ini, kapan anda akan mulai bersyukur untuk apapun yang anda alami dalam hidup anda hingga saat ini?
Jika anda belum bisa bersyukur maka syukuri hal ini sebagai hal yang sangat pantas untuk disyukuri. Katakan pada diri sendiri,”Saya bersyukur karena saat ini saya belum bisa bersyukur.”
Selamat bersedekah dengan cara yang UNIK
Sumber: Adi W Gunawan
Enriched with YouTube Videos by Motivasi Inspirasi Informasi
Sumber : ceritadanwarta.com
0 komentar:
Posting Komentar